Aipassa, I., Rahayu, M., & Ariyadi, T. (2021). Perbedaan Kadar Ureum Serum Dan Plasma Lithium Heparin. Jurnal Labora Medika, 4(2), 42-46.

Anggraini, S., & Fadila, Z. (2023). Kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik dengan dialisis di Asia Tenggara: A systematic review. Hearty, 11(1), 77-83.

Haryana, N. R., & Chairunnisa, T. (2022). Proses Asuhan Gizi Terstandar pada Chronic Kidney Disease Stage V, Diabetes Melitus II, Anemia dan Pseudoaneurisma. Pontianak Nutrition Journal (PNJ), 5(1), 129-134.

Hasanuddin, F. (2022). Adekuasi Hemodialisa Pasien Gagal Ginjal Kronik. Penerbit Nem.

Heriansyah, H., Humaedi, A., & Widada, N. S. (2019). Gambaran Ureum Dan Kreatinin Pada Pasien Gagal Ginjal Kronis Di Rsud Karawang: Description Of Ureum And Creatinin In Chronic Kidney Failure Patients In Karawang Hospital. Binawan Student Journal, 1(1), 8-14.

Irawan, D., & Suhartini, T. (2023). Hubungan lama menjalani terapi hemodialisis dengan tingkat stress pasien gagal ginjal kronis. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 8(3).

Iziana, W. V., Widyantara, A. B., & Solikah, M. P. (2024). Hubungan Kadar Ureum dan Kreatinin dengan Elektrolit Pada Penderita Gagal Ginjal Kronik. Innovative: Journal Of Social Science Research, 4(6), 8902-8911.

Makiyah, S. N. N. (2018). Pentingnya Aspek Spiritual Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Dengan Hemodialisa: a Literature Review. Herb-Medicine Journal: Terbitan Berkala Ilmiah Herbal, Kedokteran dan Kesehatan, 1(2).

Murray, C. J. (2022). The global burden of disease study at 30 years. Nature medicine, 28(10), 2019-2026.

Pranandari, R., & Supadmi, W. (2015). Faktor risiko gagal ginjal kronik di unit hemodialisis RSUD Wates Kulon Progo. Majalah farmaseutik, 11(2), 316-320.

Puspita, I., Kurniawan, M. R., & Riyanti, A. (2023). Perbandingan Pemeriksaan Glukosa Darah Puasa Dengan Menggunakan Sampel Serum Dan Plasma Edta Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Journal of Indonesian Medical Laboratory and Science (JoIMedLabS), 4(2), 87-94.

Puspita, R. C., Widiathi, R. I., & Karsanto, R. N. (2022). Hubungan Kadar Kreatinin dengan Klorida pada Pasien Gagal Ginjal Kronik di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. In Conference on Innovation in Health, Accounting and Management Sciences (CIHAMS) (Vol. 2, pp. 54-58).

Putri, D. E., Indrayani, A., & Wirakusumah, D. A. (2024). Perbandingan Kadar Ureum Dan Kreatinin Antara Sampel Plasma Tabung Lithium Heparine Dan Serum Tabung Clot Activator: Comparison Of Urea And Creatinine Levels Between Heparin Lithium Tube Plasma Samples And Clot Activator Tube Serum Samples. Binawan Student Journal, 6(1), 42-47.

Putri, R. Y. (2017). Perbedaan Hasil Pemeriksaan Kadar Kreatinin Sampel Serum dan Plasma EDTA (Doctoral dissertation, Muhammadiyah University of Semarang).

Rahmatunisa, A. N., Ali, Y., & MS, E. M. (2021). Perbandingan Hasil Pemeriksaan Glukosa Darah Pada Serum Segera Dan Ditunda Selama 24 Jam. PREPOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(2), 1180-1185.

Rivandi, J., & Yonata, A. (2015). Hubungan diabetes melitus dengan kejadian gagal ginjal kronik. Jurnal Majority, 4(9), 27-34.

Rokim, M. A. (2020). Pengaruh kadar hba1c darah dengan kadar kreatinin plasma pada pasien diabetes melitus di klinik bandar lor kota kediri. Jurnal Sintesis: Penelitian Sains, Terapan dan Analisisnya, 1(1), 1-8.

Syuryani, N., Arman, E., & Putri, G. E. (2021). Perbedaan kadar ureum sebelum dan sesudah hemodialisa pada penderita gagal ginjal kronik. Jurnal Kesehatan Saintika Meditory, 4(2), 117-129.

Winarni, Y. K. (2017). Perbedaan Hasil Pemeriksaan Kadar Kreatinin Sampel Serum Dan Plasma Edta Sebelum Hemodialisis (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Semarang).